Bali (ANTARA) – Dalam menjunjung tinggi Pancasila, Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar telah membentuk dan menyusun peraturan daerah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dalam menyusun komitmen ini telah diadakan Forum Diskusi Berkelompok (FGD) bersama Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dihadiri secara langsung oleh Timbalan Ketua BPIP Dr. Dr. Karjono SHMHum., Jumaat (17/3).
Dalam sambutannya, Karjono mengatakan selain wajib membentuk peraturan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan, juga wajib mendasarkan Peraturan BPIP Nomor 4 Tahun 2022 tentang Indikator Nilai Pancasila. katanya.
Bali merupakan salah satu daerah yang ditambang Mutiara Pancasila, katanya, karena menjunjung kearifan lokal, budaya luhur bangsa.” Di mana jiwa spiritual keagamaan dikibarkan dalam membumikan Pancasila dalam setiap kegiatan kehidupan sehari-hari, tegasnya ketika berpidato. pada FGD “Pembentukan dan Penyusunan Produk Hukum Berlandaskan Ideologi Pancasila”.
Dalam menyiapkan Raperda tersebut, Karjono mengapresiasi Raperda Industri Gianyar yang dianggap sangat baik dalam membumikan Pancasila. Manuskrip akademik sangat bagus dan jelas. Karjono juga menekankan strategi pembentukan peraturan daerah berdasarkan Undang-Undang 12 Tahun 2011, Peraturan Presiden 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-undang 12 Tahun 2011, Permendagri 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana diubah oleh Permendagri 20180.
“Penguatan Pancasila juga diatur dalam Pasal 5 huruf a Undang-Undang 11 Tahun 2019, bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional di semua bidang Sains dan Teknologi harus berdasarkan Arah Ideologi Pancasila, serta Peraturan BPIP No. tentang Pancasila.” dia telah menerangkan.
Selain itu, Karjono mengakui dalam penyusunan draf Perda tersebut, pelaksanaan pasal-pasal tersebut harus berjiwa Pancasila. Dimana dalam pembentukan Raperda sangat memerlukan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini tertuang dalam Pasal 2 Undang-undang 11 Tahun 2011 tentang pembentukan undang-undang dan peraturan. Dimana dalam pasal tersebut dikatakan bahwa Karjono, Pancasila adalah sumber segala sumber hukum negara. dia telah menerangkan.
Sementara itu, Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Mayun newakili, Bupati Gianyar, dalam titah ucapannya sekaligus membuka FGD Pembentukan dan Penyusunan Produk Hukum Daerah Berlandaskan Ideologi Pancasila, turut menekankan kepentingan penglibatan BPIP dan Pejabat Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam penggubalan Peraturan Daerah.
Sementara itu, Ketua Bahagian Perkhidmatan Undang-undang dan Hak Asasi Manusia Alexander Palti, SH, MH menyatakan bersetuju dengan apa yang dikatakan oleh Timbalan Ketua BPIP, Alexander berkata, cebisan tugas BPIP sangat dekat dengan Kementerian Undang-undang dan Kemanusiaan. Hak terutama mengenai penyusunan peraturan perundang-undangan yang harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, Alexander menjelaskan dalam merangka Raperda perlu ada peringkat perancangan yang pastinya terdapat halangan di lapangan dan penyelesaian teknikal supaya miskomunikasi sentiasa berlaku dalam melaksanakan Raperda yang telah disediakan dengan sempurna. “Syarat di lapangan sebaliknya diserahkan kepada Jabatan Undang-undang, tetapi teknikalnya tidak, perkhidmatan teknikal berkaitan sebenarnya tahu kandungan draf peraturan itu,” jelasnya.
Sebaliknya, mewakili Karo Hukum, Sekretariat Wilayah Provinsi Bali, I Putu Suarta, SH, MH berkata, tugas Biro Undang-undang di peringkat wilayah adalah untuk memudahkan penyatuan dan penyatuan konsep sedia ada di Kementerian Undang-undang dan Hak manusia.
“Bagi kami dalam Pemerintahan Daerah ada Permendagri, dan Kepala Bidang di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dan ini memang telah menegaskan mengapa Pancasila harus menjadi sumber segala sumber hukum negara, dan telah diatur dalam pasal 2 Undang-Undang 12 Tahun 2011,” tutupnya.
Ketua Bahagian Perkhidmatan Undang-undang Pejabat Wilayah Bali Kementerian Undang-undang dan Hak Asasi Manusia serta Kerajaan Provinsi Bali turut hadir dalam aktiviti ini.
Pewarta: Kawat PR
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2023