[ad_1]
Jika seseorang beragama Hindu dia akan menjadi patriotik dan itu akan menjadi karakter dan sifat dasarnya, kata kepala RSS Mohan Bhagwat pada hari Jumat sambil mengutip pernyataan Mahatma Gandhi bahwa patriotismenya berasal dari dharma-nya.
Bhagwat berbicara di sebuah acara untuk merilis buku berjudul ‘Making of a Hindu Patriot: Background of Gandhiji’s Hind Swaraj’, yang ditulis oleh JK Bajaj dan MD Srinivas.
Merilis buku tersebut, Bhagwat mengatakan tidak perlu ada spekulasi bahwa Sangh “sedang mencoba untuk mengambil Gandhiji, bukan itu masalahnya, tidak ada yang bisa mengambil kepribadian hebat seperti dia.” Menggambarkan buku itu sebagai dokumen penelitian ilmiah otentik tentang Gandhi, Bhagwat mengatakan Gandhi telah menyarankan bahwa dharma dan patriotismenya tidak berbeda karena cinta untuk tanah airnya berasal dari spiritualitasnya.
“Gandhiji telah mengatakan bahwa patriotismenya berasal dari dharma-nya,” kata Bhagwat yang menegaskan bahwa dharma tidak hanya berarti agama, itu lebih luas dari agama.
“Kalau orang Hindu dia harus patriotik, itu sifat dan watak dasarnya. Kadang-kadang Anda mungkin harus membangunkan patriotismenya tetapi dia (Hindu) tidak akan pernah bisa anti-India. Tapi kita harus menyadari fakta bahwa jika seseorang mencintai negaranya bukan hanya tanahnya, itu berarti orangnya, sungai, budaya, tradisi dan semuanya, ”katanya.
Ia menggarisbawahi bahwa Hinduisme meyakini adanya persatuan. “Perbedaan tidak berarti separatisme dan Gandhiji telah menyatakan bahwa Hindu adalah agama semua agama,” katanya.
Berbicara tentang konsep ‘swaraj’ Gandhi, Bhagwat mengatakan bahwa maksudnya tidak hanya mengubah penguasa atau menjadi pemerintahan sendiri, bagi Gandhi perjuangan untuk ‘swaraj’ adalah rekonstruksi masyarakat berdasarkan nilai-nilai peradaban. Sementara itu, dalam buku tersebut, penulis mengutip Gandhi yang telah menulis kepada Leo Tolstoy bahwa, “… patriotisme saya cukup terpatenkan, kecintaan saya pada India terus berkembang tetapi itu berasal dari agama saya dan oleh karena itu tidak eksklusif.” Memberikan gambaran umum tentang buku tersebut, Bajaj mengatakan bahwa buku itu melacak kehidupan Gandhi dari Porbandar hingga kunjungannya ke Inggris dan kemudian ke Afrika Selatan.
Bajaj mengatakan ada waktu antara 1893-94 ketika Gandhi ditekan oleh majikan Muslim dan karyawannya yang beragama Kristen untuk pindah ke agama mereka masing-masing, tetapi dia menolak.
Pada 1905, dia menjadi seorang Hindu yang taat dan juga memberi ceramah tentang Hindu, kata Bajaj. Dia mengutip contoh bahwa saat berpraktik hukum di Afrika Selatan, Gandhi mengutip Bhagwad Gita dan Mahabhrata dalam petisinya di depan pengadilan. PTI JTR JTR AAR AAR
Published By : https://singaporeprize.co/