[ad_1]
Anggota Parlemen Shiv Sena Sanjay Raut pada Minggu mengatakan pemerintah Modi mungkin telah mendorong kembali investasi China, tetapi belum dapat mendorong kembali tentara China yang menyusup ke wilayah India.
BJP menolak klaim anggota Rajya Sabha, yang diterbitkan dalam kolom mingguan Rokhthok di corong Sena Saamana. “Ini adalah agenda poin tunggal mereka untuk menargetkan pemerintah Modi,” kata kepala juru bicara BJP Maharashtra Keshav Upadhye.
“Kami tidak dapat mendorong mundur tentara China, tetapi kami mendorong kembali investasi China,” kata artikel Raut.
“Alih-alih menutup investasi, kami seharusnya mendorong mundur tentara China dari Ladakh,” kata anggota parlemen Sena.
Upadhye mengatakan dia belum menemukan artikel oleh Raut di mana dia tidak mencela pemerintah Modi.
“Bagaimanapun, masyarakat tidak menganggap serius klaim tersebut,” tambahnya.
Raut juga menulis bahwa hubungan antara negara bagian dan Center semakin buruk. “Jika mereka yang berkuasa di Pusat tidak menyadari bahwa mereka melakukan perbuatan merugikan rakyat dengan terlibat dalam politik, akan ada perpecahan negara seperti Uni Soviet hancur,” katanya.
“Fakta yang menyatakan bahwa BJP tidak berkuasa juga merupakan bagian dari negara sedang dilupakan,” kata Raut.
Mengklaim bahwa paket bantuan virus korona pemerintah AS memberikan Rs 85.000 per bulan untuk setiap warga negara, Raut mengeluhkan bahwa paket bantuan semacam itu hilang di India.
“Pusat tidak memiliki uang, tetapi memiliki dana untuk memenangkan pemilihan, menggulingkan pemerintah dan membentuk pemerintahan baru. Jumlah beban hutang negara lebih dari pendapatan nasional. Jika perdana menteri kami bisa tidur nyenyak dalam situasi seperti itu, dia harus dipuji, ”kata anggota Rajya Sabha itu.
“Orang kehilangan nyawa karena pandemi, tetapi Parlemen kehilangan jiwanya. Petani memprotes tiga undang-undang pertanian, tapi pemerintah mengabaikan sentimen mereka dan malah mengangkat masalah emosional seperti kuil Ram di Ayodhya, ”katanya.
Masa depan demokrasi parlementer India terancam tahun ini, katanya. Tokoh terkemuka telah memberi tahu Modi bahwa alih-alih membangun kompleks Parlemen baru dengan biaya Rs 1.000 crore, uang itu harus digunakan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, tambahnya.
“Dana sedang dikumpulkan dari orang-orang untuk kuil Ram di Ayodhya. Jika kegiatan crowdfunding serupa dilakukan untuk kompleks Parlemen yang baru, bahkan Rs satu lakh tidak akan terkumpul karena bangunan tersebut sudah tidak berguna lagi bagi masyarakat, ”ujarnya.
Published By : https://totosgp.info/