Sebuah tim peneliti dari Indian Institute of Technology (IIT) di Kharagpur di Benggala Barat telah mengembangkan armada drone yang dapat menyediakan jaringan komunikasi 5G portabel dan udara.
Para peneliti mengatakan bahwa UAV dapat berfungsi sebagai menara telekomunikasi seluler yang dibawa udara selama keadaan darurat seperti bencana alam ketika jaringan komunikasi darat rusak akibat gempa bumi dan banjir.
“Sistem ini mencakup aplikasi berbasis Android yang dipasang pada armada drone yang diprogram untuk membuat jaringan komunikasi darurat dengan memperluas jangkauan jaringan seluler dari menara seluler terdekat yang tersedia,” kata Debarati Sen, profesor di GS School of Telecommunication di IIT Kharagpur , yang memimpin tim.
Tim telah menyerahkan laporan ke kementerian serikat pekerja elektronik dan teknologi informasi yang mendanai proyek tersebut.
Baca Juga: Kepala Nasional BJP JP Nadda akan mengunjungi Bengal yang terikat jajak pendapat sebulan setelah serangan konvoi
UAV menimbulkan tantangan besar karena masa pakai baterai perangkat hanya sekitar 45 menit. Hal ini membuat mereka sulit menjaga konsistensi dalam pelayanan. Para ilmuwan mengatakan bahwa selama situasi darurat, sangat penting untuk melindungi data penting dalam rentang waktu mikro.
“Melalui pemrograman cerdas, kami dapat menyebarkan armada drone yang terhubung ke 5G di lokasi tertentu segera setelah sinyal darurat pertama ditandai. Data yang terancam punah di jaringan tulang punggung telekomunikasi dapat diambil dalam tiga menit pertama setelah terjadinya bencana. Drone tersebut akan menyampaikan data ke server penyelamat yang terletak ribuan mil jauhnya sambil memulihkan koneksi jaringan melalui menara seluler terdekat, ”kata Sen.
Jika terjadi gangguan jaringan, drone dapat secara cerdas menghindarinya dengan mengubah lokasinya dan melewati kemacetan.
Selain perlindungan data, armada juga dapat digunakan untuk menemukan korban selamat dan memberikan bantuan darurat sekaligus mengurangi waktu bagi penanggap pertama. Penyelamat dan pejabat yang bepergian ke wilayah yang terkena dampak tanpa jaringan seluler apa pun dapat terhubung secara otomatis ke layanan drone terdekat saat mereka mencari jaringan seluler.
“Kami telah mempelajari kinerja jaringan UAV dalam situasi tanggap darurat dalam manajemen bencana dan pemeliharaan kualitas layanan dengan mengerahkan armada empat kendaraan udara tak berawak. Kami telah menggunakan data jangkauan jaringan dari berbagai penyedia layanan seluler di negara bagian timur laut untuk memverifikasi fungsinya, ”kata Sen.
Tim tersebut sekarang mencoba menurunkan biaya sistem UAV melalui pemrograman ulang untuk membuat sistem tersebut terjangkau oleh berbagai badan publik.
Published By : Joker123